Sunday, February 17, 2019

Cara Mengetahui Daging Ayam Segar Dan Yang Tidak Segar


1.  Perhatikan perubahan warna ayam. [1] Dalam keadaan segar, ayam mentah berwarna merah muda (pink) seperti daging. Ketika mulai membusuk, warna ayam memudar menjadi abu-abu. Jika warna ayam mulai terlihat lebih pudar, Anda harus segera mengolahnya sebelum menjadi busuk. Segera setelah ayam tampak berwarna lebih abu-abu daripada merah muda, artinya sudah terlambat untuk mengolahnya.

- Warna ayam mentah berkisar antara abu-abu hingga mengandung bercak-bercak kuning yang tidak mengelupas.

- Jika Anda mulai memasak ayam busuk, mungkin ayam tersebut berlanjut memudar dan tidak menjadi pucat.
2. Cium aroma ayam. Ayam mentah yang sudah busuk memiliki bau sangat menyengat. Sebagian orang menggambarkan baunya seperti bau "asam", sementara sebagian yang lain menyamakannya dengan bau amonia. Jika ayam telah mulai berbau tak sedap atau sangat menyengat seperti bau apa pun, langkah terbaik adalah membuangnya.

Saat dimasak ayam bisa saja mulai berbau busuk, langkah terbaik adalah membuangnya ketika mulai tercium bau kurang sedap.

3. Rabalah permukaan ayam. Apakah terasa lembap/berair? Pengujian dengan cara meraba sedikit lebih sulit daripada memeriksa warna atau aroma, karena secara alami ayam memiliki tampilan mengilat, sedikit lembap/berair. Namun, jika lembap masih tersisa bahkan setelah dicuci di bawah aliran air, ada kemungkinan ayam tersebut telah rusak. Jika saat diraba terasa lengket yang tidak biasa, hampir bisa dipastikan ayam tersebut sudah busuk.

Memeriksa Ayam Beku

1. Carilah adanya lapisan es. Jika lapisan es tipis menyelimuti ayam berarti ayam tersebut sudah tidak baik lagi. Lempengan es tersebut akan menebal seperti halnya es dalam lemari pembeku yang tidak mencair beberapa lama. Jika proses berlangsung tepat pada ayam yang membeku dengan cepat tidak akan terbentuk lapisan es yang tebal. Jika es tersebut berwarna putih, kemungkinan ada masalah terkait freezer burn (kerusakan makanan beku akibat dehidrasi/kekeringan dan oksidasi).

2. Periksa terjadinya freezer burn. Kerusakan karena dehidrasi ditandai dengan adanya bercak atau bagian putih pada ayam yang tidak sedikit. Bercak tersebut lebih kasar daripada kulit di sekitarnya dan sedikit menonjol.

- Kerusakan karena dehidrasi tersebut tidak berbahaya, namun ayam tersebut menjadi kurang nikmat.

3. Lakukan analisis warna ayam. Warna ayam beku lebih sulit untuk diperiksa. Baik ayam mentah ataupun ayam matang, keduanya serupa yaitu akan berwarna sedikit abu-abu atau menguning. Jika warna ayam lebih gelap dari abu-abu, sebaiknya segera dibuang.


1. Cium aroma ayam. Uji aroma dapat diterapkan baik untuk ayam matang (telah dimasak) ataupun ayam mentah, tetapi kadang-kadang lebih sulit menduga bau ayam busuk apabila rempah-rempah atau bumbu lain menutupi baunya.

Jika aroma ayam seperti bau telur busuk atau belerang, berarti ayam tersebut memang telah busuk.

2. Jika memungkinkan, periksa adanya perubahan warna ayam. Kadang kala pemeriksaan tersebut tidak mungkin dilakukan jika ayam telah ditaburi tepung atau jika warnanya telah berubah oleh lapisan adonan ataupun bumbu celup. Jika ayam yang putih matang mulai terlihat berwarna abu-abu, berarti ayam tersebut sudah tidak aman lagi untuk dikonsumsi.


3. Carilah keberadaan jamur. Jamur adalah satu dari berbagai tanda paling jelas dari ayam yang busuk. Jika bulu-bulu halus berwarna hitam atau hijau, atau pertumbuhan organik apa pun mulai terbentuk pada permukaan ayam, berarti ayam tersebut telah sangat busuk dan harus segera dibuang. Bahkan bau ayam yang 'tidak segar' mungkin akan membuat Anda sakit.


4. Cicipi ayam sebelum Anda menelannya. Jika Anda merasa tidak yakin apakah ayam matang tersebut masih layak makan atau tidak, namun tidak ingin membuangnya jika kemungkinan masih layak, Anda dapat menggigitnya dengan hati-hati. Jangan terburu-buru mengunyah dan menelannya, sebaliknya Anda harus berhenti dulu sejenak dan menganalisis rasanya dengan hati-hati.

Jika citarasa ayam tersebut “tidak segar” atau terasa sedikit asam, sebaiknya muntahkan kembali dan buang sisanya.


1. Periksa tanggal "Sell by (Dijual pada)"—tanggal kapan suatu barang keluar dari pabrik untuk mulai dipasarkan. Tanggal tersebut tidak selalu merupakan petunjuk yang baik apakah ayam mentah masih dalam kondisi layak atau tidak, karena tanggal "Sell by" hanya memberi tahu kapan ayam tidak bisa lagi dijual kepada konsumen. Daripada hanya mengandalkan pada petunjuk tanggal "Sell by", langkah terbaik dan akan benar-benar berhasil adalah menggunakan tanggal tersebut sebagai acuan untuk menetapkan apakah ayam yang Anda curigai tersebut sudah busuk atau belum.

Jika Anda membeli ayam segar yang didinginkan dari toko kemudian membekukannya, ayam tersebut dapat bertahan hingga sembilan bulan setelah tanggal pembelian, sejauh ayam tersebut dalam kondisi segar saat pembelian.

2. Periksa seberapa menyeluruh ayam tersebut disimpan. Ayam matang (telah dimasak) menjadi busuk lebih cepat apabila terkena udara, dan ayam yang disimpan dengan cara tidak tepat kemungkinan besar akan membusuk.

Ayam harus disimpan dalam wadah kedap udara yang dangkal atau di dalam kantong khusus untuk penyimpanan pada lemari pembeku (freezer) yang kuat dan tahan lama.

Ayam tersebut bisa juga dibungkus rapat dalam kertas aluminium (aluminum foil) atau plastik pembungkus.
Contoh: agar aman untuk dikonsumsi, ayam utuh harus dipotong menjadi lebih kecil dan bagian isinya harus dibuang sebelum disimpan di dalam lemari pendingin atau membekukannya.

3. Ketahuilah di mana dan berapa lama ayam disimpan. [3] Tergantung pada cara Anda menyimpan ayam tersebut, setelah periode waktu terlewat maka peluang ayam untuk membusuk akan lebih tinggi.
Ayam mentah yang disimpan dalam lemari pendingin harus segera diolah dalam waktu satu atau dua hari, sementara ayam matang akan tetap baik selama kira-kira tiga atau empat hari.

Sabung Ayam Online - Ayam matang dalam lemari pembeku akan tetap baik serta aman untuk dikonsumsi hingga waktu empat bulan, sementara ayam mentah akan baik hingga satu tahun.