Monday, May 20, 2019

Miliki Tinnitus Bisa Buat seseorang Lebih Rentan untuk Bunuh Diri

Ilustrasi telinga sakit. ©2012 Shutterstock/Aaron Amat

Miliki Tinnitus Bisa Buat seseorang Lebih Rentan untuk Bunuh Diri

Miliki Tinnitus Bisa Buat seseorang Lebih Rentan untuk Bunuh Diri

PANTAI4D - Tinnitus merupakan masalah yang menyebabkan munculnya denging atau suara-suara lain pada telinga seseorang. Munculnya suara-suara ini tentu sangat mengganggu dalam kita beraktivitas sehari-hari. Namun siapa sangka bahwa bahaya yang muncul dari masalah ini ternyata lebih jauh dari itu.
CERDASPOKER - Dilansir dari Medical Daily, sebuah penelitian menyebut bahwa munculnya suara-suara di telinga karena tinnitus ini menyebabkan dorongan pada seseorang untuk bunuh diri. Hal ini tentu tak terkira karena dari masalah kesehatan ini ternyata bisa berujung menjadi masalah mental.
Sabung Ayam Online - Tinnitus ini sendiri bukanlah penyakit yang muncul begitu saja. Hal ini bisa jadi gejala dari kondisi kesehatan lain seperti hilangnya pendengaran, demensia, serta penyakit sistem sirkulasi tubuh.
PREDIKSI TOGEL PALING JITU - Sebelumnya, sebuah penelitian mengungkap bahwa depresi pada seseorang bisa muncul sebagai hasil dari suara bising di telinga yang mempengaruhi fungsi normal sehari-hari. Hal ini disebut muncul karena seseorang tak mampu untuk menjaga hubungan serta menurunnya kepedulian terhadap lingkungan sekitar karena masalah di telinga tersebut.
Penelitian terbaru yang dipublikasikan pada Journal of the American Medical Association (JAMA) menemukan bahwa tinnitus ini juga berhubungan dengan keinginan bunuh diri. Terdapat 71.542 partisipan dari Stockholm Public Health Cohort (SPHC) di Swedia yang terlibat.
Dari penelitian tersebut diketahui bahwa tinnitus merupakan salah satu faktor penyebab munculnya percobaan bunuh diri pada seseorang. Jumlah hal ini terutama tinggi pada wanita dibanding pria.
Pada partisipan yang terlibat, sebanyak 9 persen wanita dengan gejala tinnitus melakukan percobaan bunuh diri. Sedangkan pada pria, jumlah penderita tinnitus yang melakukan percobaan bunuh diri adalah 5,5 persen.
Mengesampingkan jenis kelamin, keberadaan tinnitus ini berhubungan dengan percobaan bunuh diri terutama pada mereka dengan kondisi parah. Data ini dibandingkan dengan mereka tanpa gejala tinnitus yang membuat perbandingannya tampak jelas.

Diketahui bahwa ketika seseorang mengalami penanganan untuk masalah tinnitus ini, maka percobaan bunuh diri yang mereka miliki menurun drastis. Peneliti menggarisbawahi bahwa rasa sakit kronis dan tinnitus memiliki dampak serupa pada sistem neurobiologis terutama pada pikiran untuk bunuh diri.